Pasca liburan Ramadahan, SDN. 014642 Simpang Empat yang pada hari-hari biasa tampak bersih dan rapi kini terlihat “semak dan kotor” dikarenakan sampah dan rumput berserak dimana-mana. Kok bisa ada dimana-mana, Pak/Buk? Mungkin karena sekolah tidak memiliki pagar yang standar sehingga siapa saja bisa nyelonong masuk dan juga tidak punya penjaga sekolah.
|
Bergotong royong membersihkan sampah |
Dengan kondisi lingkungan yang semak dan kotor seperti itu, tentu saja kurang kondusif dan tidak nyaman untuk mengadakan proses pembelajaran.
|
Semua tampak gembira (mungkin karena gak belajar, haha) |
Seperti hari Jum’at pada semester-semester sebelumnya dimana pada hari itu atas himbauan Bupati Asahan semua sekolah mulai dari tingkat SD sampai SMA sudah memiliki dan menjalankan program “Jum’at bersih”. Maka tak terkecuali SD Jampalan seluruh siswapun diarahkan untuk menjalankan program bersih tersebut.
|
Seorang guru memberi contoh yang salah karena membakar sampah yang seharusnya ditanam, kalau di negara tetangga bisa kena denda 300 ringgit lho |
Tidak seperti biasanya, acara gotong royong di SD Jampalan sebagai implementasi dari program bersih terpaksa dilaksanakan selama 3 jam mata pelajaran biasa sebelum jam istirahat. Padahal untuk hari Jumat yang lain biasanya hanya berlangsung selama 1 jampel. Hal ini dilakukan agar kegiatan Jumat Bersih untuk membenahi lingkungan tersebut bisa rampung pada hari itu juga.
0 komentar:
Posting Komentar